Selasa, 26 Maret 2013

Teory Belajar Kognitif

Tokoh Teori Belajar Kognitif

Jean Piaget
Jean Piaget (lahir di Neuchâte, Swiss, 9 Agustus 1896 – meninggal 16 September 1980 pada umur 84 tahun) adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya. Karya Piaget pun banyak dikutip dalam pembahasan mengenai psikologi kognitif.

Menurut Jean Piaget, bawa proses belajar sebenarnnya terdiri dari 3 tahapan, yaitu :
  • Asimilasi, yaitu proses penyatuan (pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif, yang sudah ada dalam benak siswa. Contoh: bagi siswa yang sudah mengetahui prinsip penjumlahan, jika gurunya memperkenalkan prinsip perkalian, maka proses pengintegrasian antara prinsip penjumlahan (yang sudah ada dalam benak siswa), dengan prinsip perkalian (sebagai informasi baru) itu yang disebut asimilasi. 
 
  • Akomodasi yaitu penyesuaian struktur kognitif dalam situasi yang baru. Contoh, jika siswa diberi soal perkalian, maka berarti pemakaian (aplikasi) prinsip perkalian tersebut dalam situasi yang baru dan spesifik itu yang disebut akomodasi.
 
  • Equilibrasi (penyeimbangan) yaitu penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Contoh, agar siswa tersebut dapat terus berkembangan dan menambah ilmunya, maka yang bersangkutan menjaga stabilitas mental dalam dirinya yang memerlukan proses penyeimbangan antara "dunia dalam" dan "dunia luar"

Teori Belajar Koginitif
Teori belajar kognitif lebih memetingkan proses belajar daripada hasil belajarnya. Yang berbeda dari teori belajar kognitif ini adalah bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon.
Teori belajar kognitif menjelaskan bagaimana seseorang mencapai pemahaman atas dirinya dan lingkungannya lalu menafsirkan bahwa diri dan lingkungan psikologisnya merupakan faktor-faktor yang saling tergantung satu dan lainnya. Teori ini dikembangkan berdasarkan tujuan yang melatar belakangi prilaku, cita-cita, cara-cara seseorang dan bagaimana seseorang memahami diri dan lingkungannya dalam usaha untuk mencapai tujuan orang tersebut. Setiap pengertian yang diperoleh berdasarkan pengertian yang diperoleh dari memahami diri sendiri dan lingkungannya yang disebut insight.
Kelebihan teori Kognitif adalah sebagai berikut:
  • Mampu meningkatkan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan mencari solusinya.
  • Teori belajar kognitif juga dapat menambah motivasi seseorang dalam proses belajar.
Kekurangan teori kognitif adalah sebagai berikut :
  • Untuk teori belajar kognitif ini keberhasilan sebuah pembelajaran tidak dapat diukur hanya dengan 1 orang saja. Kemampuan manusia di dunia ini berbeda-beda. Jika kita menekankan pada keaktifan mahasiswa atau siswa, tidak dapat dipungkiri ada saja siswa yang tidak aktif dalam menanggapi suatu pelajaran, otomatis pembelajaran ini tidak akan berhasil secara menyeluruh. Seorang dosen juga dituntut untuk mengikuti keaktifan siswa, konsekuensinya adala dosen harus rajin mempelajari hal-hal baru.
  • Konsekuensinya terhadap lingkungan adalah fasilitas-fasilitas dalam lingkungan juga harus mendukung, agar siswa semakin yakin dengan apa yang telah mereka pelajari. Karena fasilitas yang memadai juga sangat mendukung proses belajar yang baik.

Contoh Penerapan Teori Belajar Kognitif di Bidang IT :

Ketika seorang mahasiswa harus membuat suatu tugas besar yang seharusnya selesai 3 minggu lagi, tiba-tiba seorang dosen meminta tugas diselesaikan dalam 2 minggu padahal materi yang diberikan belum sampai pada tugas yang sempurna sehingga seorang mahasiswa tersebut dengan giat terus mencari materi yang tidak sempat dibahas untuk dibahas dan dipelajari. Tujuan dari dosen tersebut sebenarnya untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa TI itu bisa belajar tanpa ada bimbingan. Sehingga sampailah pada saat persentasi tugas, disini akan dilihat apakah materi terakhir itu yang belum disampaikan bisa dipelajari dan dipahami oleh mahasiswa tersebut.


Sumber Referensi :

Selasa, 19 Maret 2013

Sensasi dan Persepsi

sensasi dan persepsi memusatkan pada sistem fisik dan proses-proses fisiologis yang memungkinkan kita berhubungan dengan dunia. namun, saya belum membahasnya secara mendalam karena kita akan membahas mengenai  Sensasi dan persepsi pada artikel kali ini.



 Sensasi dan Persepsi
Sensasi (sensation) adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar. Rangsangan terdiri atas energi fisik seperti cahaya, suara, dan panas. Rangsangan dideteksi oleh sel reseptor khusu pada organ indra seperti mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah. ketika sel-sel reseptor mencatat adanya rangsangan, energi tersebut dikonversi menjadi impuls kimia listrik. Proses energi fisik menjadi energi kimia listrik disebut Transduksi (transduction).  ketika rangsangan ini sampai ke otak, informasi bergerak ke bagian yang berhubungan pada korteks serebrum.

Menurut Benyamin B. Wolman (1973, dalam Rakmat, 1994) menyebut sensasi sebagai ”pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra”.

Macam-macam sensasi
 
1. Sensasi Penglihatan

Alat penginderaannya yaitu mata, dengan melalui penglihatan individu bisa melihat keindahan atau kejelekan di lingkungannya, serta mata adalah salah satu instrumen manusia untuk menerima informasi pada tahap awal dan mata adalah jendela yang menghubungkan manusia dengan dunia. Misalnya, melihat seseorang yang cantik atau ganteng, melihat rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya.

2. Sensasi Pendengaran

Sensasi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara pada manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Melalui indera pendengaran ini kita bisa membedakan suara-suara yang keras, lemah dan lembut dari suatu dialog percakapan, atau mendengarkan nada-nada musik yang indah. Indra yang digunakan untuk mendengarkan adalah telinga yang akan terstimulasi oleh adanya gelombang suara.

Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi sebagai pengumpul suara yang kemudian di salurkan ke telingat tengah melalui lubang auditori. Di telinga tengah ini terdapat gendang telinga yang fungsinya untuk mengubah suara menjadi getaran yang kemudian disalurkan oleh tulang martil,landasan dan sanggurdi ke telinga bagian dalam. Telinga dalam terdiri dari koklea, saluran separuh bulat dan saraf auditori yaitu saraf pendengaran yang menghantarkan getaran atau pesan pendengaran dari koklea ke otak untuk ditafsirkan. Di otak pula, terdapat pusat pendengaran yang akan memproses getaran-getaran yang sampai dan getaran ini akan ditafsirkan sebagai pendengaran. Disebabkan hal inilah, kita dapat menikmati sensasi pendengaran. 
Contohnya yaitu mendengarkan berita tentang peperangangan ataupun perdamaian, mendengarkan musik pada saat sedang bosan, mendengarkan suara-suara seperti ambulance dan sebagainya.

3. Sensasi Perabaan
 

Alat penginderaannya yaitu kulit, dengan alat perabaan inilah kita bisa merasakan permukaan benda yang halus atau yang kasar, basah mauun kering. Dengan perabaan ini pula kita dapat merasakan rasa sakit apabila tersentuh benda tajam atau kasar. Contoh dari perabaan ini yaitu lembutnya pada saat menyentuh selimut dan kasarnya pada saat berjalan di bebatuan dan sebagainya.

4. Sensasi Pengecapan
 

Alat penginderaannya yaitu lidah, Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letaknya yaitu pada :
 

1. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan
2. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi
3. Rasa Asam = Lidah Bagian Samping
4. Rasa Pahit = Lidah Bagian Belakang
 

Contohnya yaitu kita dapat merasakan enaknya masakan ibu kita, pahitnya buah pare/kopi, manisnya gula, asamnya cuka, asinnya garam. Dan apabila itu semua dapat kita rasakan maka kita akan bisa membedakan mana makanan yang tidak enak dan makanan yang enak.

5. Sensasi Penciuman
 

Alat penginderaannya yaitu hidung, dengan alat penciuman itu kita dapat membedakan mana yang wangi dan mana yang bau. Misalnya ketika seseorang memakai parfum akan tercium wanginya, tapi ketika mobil sampah lewat maka akan tercium/menyengatnya bau yang tidak sedap seperti bau busuk.


Syarat-syarat Sensasi
a. Adanya objek yang di amati atau kekuatan stimulus

objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi sensasi. Untuk bisa diterima oleh indera diperlukan kekuatan stimulus yang disebut sebagai ambang mutlak (absolute threshold).


b. Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik
sebagai penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon.


c. Pengalaman dan lingkungan budaya
 

pengalaman dan budaya mempengaruhi kapasitas alat indera yang mempengaruhi
sensasi.

Otak memberikan makna terhadap sensasi melalui persepsi. lalu apa yang dimaksud dengan Persepsi?.



Definisi Persepsi
 
Banyak ahli yang mencoba membuat definisi dari ‘persepsi’. Beberapa di antaranya adalah:
 
"Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya" (Bimo Walgito). 
"Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu" (Davidoff).
 
"Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu (Bower).
Persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu" (Gibson).
 
"Persepsi juga mencakup konteks kehidupan sosial, sehingga dikenallah persepsi sosial. Persepsi social merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk mengetahui, menginterpretasi, dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, baik mengenai sifatnya, kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain sebagai objek persepsi tersebut" (Lindzey & Aronson).  
Jadi Persepsi adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan makna. yang biasa kita sebut dengan 'pemikiran seseorang'. kita hanya melihat apa yang kita fokuskan dan apa yang ada disekitarnya kita tidak melihat. sel reseptor di telinga bergetar dengan cara tertentu, tetapi sel-sel ini tidak mendengar sebuah "simfoni". semoga bisa dipahami ya teman-teman, maklum kita sama-sama belajar.



 
Contoh Dari Persepsi dan Sensasi

Pada saat saya sedang mendengarkan lagu, panca indra yang menangkap lagu itu adalah telinga kemudian dirangsang oleh otak sehingga terjadi suatu sensasi yaitu badan saya bergerak mengikuti alunan lagu itu, jika hentakan lagunya cepat maka tubuhn saya akan ikut bergerak cepat atau sebaliknya.
Pada saat mendengarkan lagu tersebut saya juga mencermati bait demi bait lagu tersebut, sehingga timbul sebuah Persepsi saya mengenai lagu tersebut. Misalnya sebuah persepsinya seperti ini "Lagunya sangat sedih, mungkin lagu ini dia ciptakan berdasarkan pengalaman pribadi pencipta lagu" atau juga "Mungkin pencipta lagu ini suka dengan kata cinta, karena kata-kata dalam lagu tersebut banyak menggunakan kata cinta.

Mungkin demikian penjelasan dari saya tentang Pemahaman Sensasi dan Persepsi. jangan menyerah untuk mempelajari sesuatu hal yang anda yakin itu akan merubah hidup anda -- Salam Pintar Psikologi.




sumber : http://pintarpsikologi.blogspot.com/2012/10/sensasi-dan-persepsi.html

http://khildaamaliyah.wordpress.com/2011/05/21/makalah-sensasi-psikologi/