Kelompok : 8
Nama Anggota Kelompok :
- Riswanda Pranata (101402028)
- M. Abdi Wahyuda (111402003)
- Safrina (111402027)
- Jaspen Anggastana (111402039)
- Rina Primadianti (111402061)
Tokoh Teori Belajar Kognitif
Jean Piaget |
Jean Piaget (lahir di Neuchâte, Swiss, 9 Agustus 1896 – meninggal
16 September 1980 pada umur 84 tahun) adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan
psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang
anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya. Karya Piaget pun banyak dikutip
dalam pembahasan mengenai psikologi kognitif.
Menurut Jean Piaget, bawa proses belajar
sebenarnnya terdiri dari 3 tahapan, yaitu :
- Asimilasi, yaitu proses penyatuan (pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif, yang sudah ada dalam benak siswa. Contoh: bagi siswa yang sudah mengetahui prinsip penjumlahan, jika gurunya memperkenalkan prinsip perkalian, maka proses pengintegrasian antara prinsip penjumlahan (yang sudah ada dalam benak siswa), dengan prinsip perkalian (sebagai informasi baru) itu yang disebut asimilasi.
- Akomodasi yaitu penyesuaian struktur kognitif dalam situasi yang baru. Contoh, jika siswa diberi soal perkalian, maka berarti pemakaian (aplikasi) prinsip perkalian tersebut dalam situasi yang baru dan spesifik itu yang disebut akomodasi.
- Equilibrasi (penyeimbangan) yaitu penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Contoh, agar siswa tersebut dapat terus berkembangan dan menambah ilmunya, maka yang bersangkutan menjaga stabilitas mental dalam dirinya yang memerlukan proses penyeimbangan antara "dunia dalam" dan "dunia luar"
Teori Belajar Koginitif
Teori belajar kognitif lebih memetingkan
proses belajar daripada hasil belajarnya. Yang berbeda dari teori belajar
kognitif ini adalah bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon.
Teori belajar kognitif menjelaskan bagaimana
seseorang mencapai pemahaman atas dirinya dan lingkungannya lalu menafsirkan
bahwa diri dan lingkungan psikologisnya merupakan faktor-faktor yang saling
tergantung satu dan lainnya. Teori ini dikembangkan berdasarkan tujuan yang
melatar belakangi prilaku, cita-cita, cara-cara seseorang dan bagaimana
seseorang memahami diri dan lingkungannya dalam usaha untuk mencapai tujuan
orang tersebut. Setiap pengertian yang diperoleh berdasarkan pengertian yang
diperoleh dari memahami diri sendiri dan lingkungannya yang disebut insight.
Kelebihan teori Kognitif adalah sebagai
berikut:
- Mampu meningkatkan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan mencari solusinya.
- Teori belajar kognitif juga dapat menambah motivasi seseorang dalam proses belajar.
Kekurangan teori kognitif adalah sebagai
berikut :
- Untuk teori belajar kognitif ini keberhasilan sebuah pembelajaran tidak dapat diukur hanya dengan 1 orang saja. Kemampuan manusia di dunia ini berbeda-beda. Jika kita menekankan pada keaktifan mahasiswa atau siswa, tidak dapat dipungkiri ada saja siswa yang tidak aktif dalam menanggapi suatu pelajaran, otomatis pembelajaran ini tidak akan berhasil secara menyeluruh. Seorang dosen juga dituntut untuk mengikuti keaktifan siswa, konsekuensinya adala dosen harus rajin mempelajari hal-hal baru.
- Konsekuensinya terhadap lingkungan adalah fasilitas-fasilitas dalam lingkungan juga harus mendukung, agar siswa semakin yakin dengan apa yang telah mereka pelajari. Karena fasilitas yang memadai juga sangat mendukung proses belajar yang baik.
Contoh Penerapan Teori Belajar Kognitif di Bidang IT :
Ketika seorang mahasiswa harus membuat suatu tugas besar yang seharusnya selesai 3 minggu lagi, tiba-tiba seorang dosen meminta tugas diselesaikan dalam 2 minggu padahal materi yang diberikan belum sampai pada tugas yang sempurna sehingga seorang mahasiswa tersebut dengan giat terus mencari materi yang tidak sempat dibahas untuk dibahas dan dipelajari. Tujuan dari dosen tersebut sebenarnya untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa TI itu bisa belajar tanpa ada bimbingan. Sehingga sampailah pada saat persentasi tugas, disini akan dilihat apakah materi terakhir itu yang belum disampaikan bisa dipelajari dan dipahami oleh mahasiswa tersebut.
Sumber Referensi :